KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA TRUE COLOR DENGAN METODE BLOWFISH DAN LSB

  • Mahmud Yunus

Abstract

Kelemahan dari metode steganografi LSB adalah pesan rahasia yang disisipkan dapat dengan mudah diambil dengan menggunakan metode LSB pula. Sehingga perlu ada cara lain untuk mengamankan pesan rahasia agar tidak mudah dibaca atau dipahami oleh pihak yang tidak berhak. Pesan rahasia tersebut perlu disandikan (di-enkripsi) terlebih dahulu menggunakan teknik kriptografi sebelum disisipkan, agar pesan rahasia yang dimaksud tidak mudah dibaca atau dipahami oleh pihak yang tidak berhak. Salah satu algoritma kriptografi yang dapat digunakan adalah algoritma Blowfish. Algoritma Blowfish merupakan metode enkripsi dalam golongan symmetric cryptosystem, yaitu algoritma kriptografi yang menggunakan kunci (key) yang sama untuk proses enkripsi dan dekripsi pesan

Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana menerapkan teknik kriptografi pesan digital menggunakan metode kombinasi Blowfish dan MD5, serta penyisipan dan pengambilan pesan terenkripsi (ciphertext) pada media citra true color 24 bit dengan teknik steganografi LSB (Least Significant Bit).Hasil akhir yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai alat untuk menyebunyikan pesan terenkripsi pada LSB (Least Significant Bit) dari berkas citra digital true color 24 bit, dengan metode kriptografi Blowfish dan MD5 untuk mengamankan data dan informasi penting dari tidakan ilegal pihak yang tidak berhak

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap aplikasi perangkat lunak yang menerapkan teknik kriptografi pesan digital menggunakan metode kombinasi Blowfish dan MD5, serta penyisipan dan pengambilan pesan terenkripsi pada media citra true color 24 bit dengan teknik steganografi LSB (Least Significant Bit), diperoleh hasil; (1) enkripsi terhadap seluruh teks pesan rahasia dengan metode MD5 dan Blowfish, diperoleh tingkat keberhasilan sebesar 100% untuk menghasilkan teks pesan rahasia terenkripsi (ciphertext); (2) penyisipan dan pengambilan teks pesan rahasia terenkripsi (ciphertext) ke/dari dalam stego object berupa citra digital true color, 100% berhasil dilakukan dengan tampilan gambar yang mirip (tidak nampak perubahan yang signifikan) dengan tampilan citra digital sebelum dilakukan penyisipan, sehingga keberadan teks pesan rahasia di dalam stego object tidak mudah disadari keberadaannya oleh pihak lain; dan (3) proses dekripsi terhadap teks pesan rahasia terenkripsi yang diambil dari stego object, 100% berhasil dilakukan untuk menghasilkan kembali teks pesan rahasia asli (plaintext).

 

Kata kunci: kriptografi, steganografi, MD5 dan Blowfish.

Published
2015-07-31